Seorang Wanita di Sumenep Mengaku Sebagai Nabi

Warga Sumenep, Madura digemparkan dengan pengakuan seorang wanita yang mengaku dirinya sebagai nabi. Wanita bernama Samawiyah (30), ini tinggal di Desa Angon Angon, Arjasa, Pulau Kangean.

Dalam ajaran yang disebarkan, Samawiyah meminta agar warga muslim tidak perlu naik haji, karena dalam dirinya telah ada ka’bah. Selain itu pengikutnya diwajibkan puasa seumur hidup.

Samawiyah yang lama ditinggal suaminya kerja di Malaysia ini sudah hampir satu tahun mengaku senagai nabi. Selama satu tahun berdakwah, dia berhasil merekrut pengikut sebanyak 18 sampai 25 orang.

Orang-orang yang menjadi pengikut Samawiyah ini mayoritas adalah keluarga terdekat dan orang yang sudah terpengaruh ajaran sesat tersebut. Bahkan, para pengikutnya juga sangat tunduk dan patuh.

Terbongkarnya adanya nabi dan ajaran nyleneh setelah warga Pulau Kangean resah dengan ajaran tersebut. Karena tidak ingin ajaran ini semakin meluas, warga pun melaporkannya ke kepala desa.

“Warga melaporkan ke saya. Lalu, diawasi dan baru ditindaklanjuti ke tingkat muspika,” kata Kepala Desa Angon Angon, Moh Ridha, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (22/2/2010).

Samawiyah Mengaku Bisa Pindahkan Arwah dari Neraka ke Surga

Selain meminta agar pengikutnya tidak perlu naik haji, karena di dalam dirinya telah ada ka’bah, dan diwajibkan berpuasa seumur hidup secara terus menerus, Samawiyah, juga mengaku bisa memindahkan arwah yang disiksa di neraka ke surga.

Yang mencengangkan, dia selama 1 tahun ini telah berhasil memindahkan 5 arwah ke surga yang selama ini disiksa dalam neraka.

Menurut Kapolsek Arjasa, Iptu Turmudzi, ajaran yang disampaikan Samawiyah tersebut sudah jelas aliran sesat. “Kesimpulan dari pertemuan Muspika dan MUI kecamatan, yang bersangkutan dinyatakan penyebar aliran sesat,” tegas Kapolsek Arjasa, Iptu Turmudzi saat dihubungi detiksurabaya.com via telepon selulernya, Senin (22/2/2010).

Samawiyah yang lama ditinggal suaminya bekerja di Malaysia ini sudah hampir satu tahun mengaku sebagai nabi karena mendapar wangsit. Selama satu tahun berdakwah, dia berhasil merekrut pengikut sebanyak 18 sampai 25 orang.

Orang-orang yang menjadi pengikut Samawiyah ini mayoritas adalah keluarga terdekat dan orang yang sudah terpengaruh ajaran sesat tersebut. Bahkan, para pengikutnya juga sangat tunduk dan patuh.

Terbongkarnya adanya nabi dan ajaran nyleneh setelah warga Pulau Kangean resah dengan ajaran tersebut. Karena tidak ingin ajaran ini semakin meluas, warga pun melaporkannya ke kepala desa, dan ditindak lanjuti ke Muspika Arjasa. Sumber: DetikSurabaya

MUI Minta Aliran Brayat Agung Dibubarkan

Selebaran Brayat Agung

Selebaran Brayat Agung

Munculnya aliran sesat ‘Brayat Agung’ di Situbondo, mengundang reaksi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Situbondo. Untuk menghindari aksi anarkis, MUI berharap ajaran tersebut segera dibubarkan.

MUI memastikan jika aliran yang diajarkan Agung sesat dan pengikutnya adalah murtad di mata Allah. Bahkan, MUI berani beradu argumen dengan pimpinan aliran terkait ajaran sesatnya.

“Si Agung ini telah menyekutukan allah dan menghina nabi Muhammad, saya siap untuk berdialog dengan dia, apa dasarnya dari ajaran yang telah dia sebarkan, jika dia tidak bisa menunjukkan kebenaran ajarannya, taruhannya adalah hukum dunia dan akherat,” terang ketua MUI Situbondo, KHR Abdullah Faqih Ghufron saat dihubungi detiksurabaya.com, Selasa (19/1/2010).

Gus Faqih melanjutkan argumennya, apa yang telah dilakukan umat Islam adalah menjalankan semua kewajiban yang telah dilakukan Nabi Muhhammad sebagai pembawa agama Islam.

“Jika melencengan dari itu saya berani pastikan itu aliran sesat, segera bubarkan aliran itu sebelum muslim di Situbondo ini berprilaku anarkis, kami berharap bagi pihak berwajib segera bertindak,” terang Gus Faqih lagi.

Larang Pengikutnya Salat
Aliran Brayan Agung yang muncul di Situbondo ini melarang pengikutnya untuk membaca Al Quran, salat, serta berpuasa.

“Yang jelas itu temuan Komunitas Inteligen Daerah (Kominda),” kata kata Kepala Bakesbang Linmas Situbondo, Zainul Arifin, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, di kantornya, Senin (18/1/2010).

Menyikapi adanya aliran sesat tersebut, saat ini pihak Bakesbang Linmas akan melakukan koordinasi dengan dengan pihak yang terkait untuk membubarkan ajaran tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk membubarkan ajaran tersebut,” tegas Zainul.

Polisi Sudah Mengetahui Sejak 1 Tahun Lalu
Keberadaan aliran Brayat Agung (sebelumnya disebut Brayan Agung) di Situbondo, Jatim sudah diketahui pihak kepolisian. Namun polisi mengaku belum mengambil tindakan apapun. Pasalnya, sejak berdiri sekitar setahun lalu, aliran tersebut adem ayem saja.

“Kita sudah tahu keberadaan aliran tersebut dan selama ini ayem-ayem saja. Itu juga diakui oleh Kepala Desa Gelung,” kata salah satu petugas Polsek Panarukan, Aiptu Suparno, saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (18/1/2010) petang.

Suparno menjelaskan, jika ada warga yang melaporkan ke Bakesbang Linmas Situbondo, pihaknya tidak mengetahui warga mana. “Saya tidak tahu ada laporan warga ke Bakesbang Linmas, karena sampai sekarang tidak terjadi apa-apa di desa itu,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) melalui Komunitas Inteligen Daerah (Kominda) mencium adanya aliran sesat Brayat Agung yang muncul di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Aliran sesat ini melarang pengikutnya untuk membaca Al Quran, salat, serta berpuasa.

Menyikapi adanya aliran sesat tersebut, saat ini pihak Bakesbang Linmas akan melakukan koordinasi dengan dengan pihak yang terkait untuk membubarkan ajaran tersebut. (sumber @detik)

Apa benar ini Video Gus Dur diBaptis Paderi Kristian?

Apa benar ini video Gus Dur ? Jika benar, NAUDZUBILLAH MINDZALIK…

Sangat menyejutkan., anda bisa menyaksikan bagaimana GusDur di baptis….

http://www.youtube.com/watch?v=DiZOuZAzThE

Lihat juga video tentang Sekongan Gus Dur pada Gerakan Kristianisasi (Pemurtadan) Indonesia

http://www.youtube.com/watch?v=EGP43mh3oOs

gusdur-rabi

Rabbi Daniel Landes (kanan),Pengarah the Institute of Jewish Studies di Jerusalem, sedang memberi ceramah sambil diperhatikan oleh bekas Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (tengah). Di sebelah kiri adalah pemimpin agama India, Sri Sri Ravi Shankar menghadiri persidangan “religious summit”  anjuran Wahid Institute (think tank Gus Dur) , di pulau Bali, 12 Jun 2007. Dalam program itu Gus Dur mengecam Mahmud Ahmadinejad, Presiden Iran yang mengatakan peristiwa Holocaust hanya propaganda Yahudi. Gus Dur yang berpengaruh dalam Nahdatul Ulama Indonesia mengesahkan peristiwa Holocaust benar-benar wujud [sumber foto http://www.ejpress.org/article/17388]

Gusdur meraih medali keberanian dari yahudi.
Medali ini dianugerahkan kepada mantan presiden RI ini dikarenakan gusdur dianggap sebagai sahabat paling setia dan paling berani terang-terangan menjadi pelindung kaum Zionis-Yahudi dunia di sebuah negeri mayoritas Muslim terbesar seperti Indonesia.

Acara penganugerahan medali tersebut dilakukan dalam sebuah acara makan malam istimewa yang dihadiri banyak tokoh Zionis Amerika dan Israel, termasuk aktor pro-Zionis Will Smith (The Bad Boys Movie), di Beverly Wilshire Hotel, 9500 Wilshire Blvd., Beverly Hills, Selasa (6 Mei), dimulai pukul 19.00 waktu Los Angeles.

Lazimnya acara penganugerahan penghargaan, maka dalam acara ini pun selain medali, ada juga sejumlah dollar yang dihadiahkan Shimon Wiesenthal Center kepada sang penerima. Hanya saja, berapa besar jumlah hadiah berupa uang ini tidak disebutkan dalam situs resmi Wiesenthal Center tersebut.

gusdurciumyahudi

Dalam acara dinner yang dihadiri tokoh-tokoh Zionis Amerika dan Israel, di antaranya C. Holland Taylor (CEO LibForAll), Rabbi Marvin Hier (Pendiri SWC, dinobatkan oleh Newsweek Magazines sebagai Rabbi paling berpengaruh nomor satu di AS tahun ), Rabbi Abraham Cooper (menempati urutan ke-25 Rabbi paling berpengaruh di AS tahun 2008), CEO Sony Corporation, dan lainnya, antara penerima penghargaan dengan tuan rumah—para Zionis Amerika dan Israel tersebut.

DPR : Lia Eden Harus Divonis Berat

Ketua Komisi VIII DPR yang membawahi soal Agama, Haji, dan Sosial, Hasrul Azwar menilai penangkapan Lia Eden oleh aparat Polda Metro Jaya sebagai langkah yang tepat. Ia berharap Lia Eden divonis berat.

“Dia perlu divonis berat, kalau perlu dihukum penjara yang lama,” kata Hasrul saat dihubungi detikcom lewat sambungan telepon, Senin (15/12/2008).

Politisi PPP ini berpendapat vonis berat dan juga hukuman penjara dalam waktu lama diharapkan dapat membuat Lia Eden dkk jera. Ia juga menyayangkan ulah Lia Eden mengatasnamakan “wahyu” meminta pembubaran agama Islam.

“Itu bukan hanya menghina Islam saja, tapi sudah meresahkan kehidupan umat beragama di Indonesia,” tandasnya lagi.

Ketua DPR RI Agung Laksono juga mengatakan perlunya hukuman berat bagi Lia Eden dkk. “Saya kira diserahkan kepada mekanisme hukum, itu yang tepat,” kata Agung di press room DPR.

Namun, Agung mensyaratkan perlu adanya pembinaan kepada Lia Eden dkk di samping upaya hukum.

“Ini kan soal keyakinan, saya kira upaya hukum saja tidaklah cukup, nanti berulang lagi. Langkah yang tepat dilakukan pembinaan kepada mereka oleh yang berwenang soal Islam misalnya MUI” pungkas Agung. sumber: detiknews (Rez/iy)

Abdurrahman Assegaf Laporkan Lia Eden Hina Islam

Setelah ditangkap, pemimpin Kerajaan Tuhan Lia Eden dilaporkan ke polisi. Pelapornya adalah Ketua Gerakan Umat Islam Indonesia Habib Abdurrahman Assegaf. Lia dinilai menodai agama Islam.

Habib Abdurrahman Aseegaf menyatakan, pelaporan tersebut terkait fatwa Lia Eden yang meminta agama Islam dan agama-agama lain di Indonesia dihapuskan.

“Ini sudah merupakan suatu kegilaan, akan membubarkan agama Islam. Dia sudah menyatakan fatwa penghapusan Islam,” ujar Abdurrahman Assegaf di Kantor SPK Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (15/12/2008).

Dalam wahyu Tuhan yang ditulis oleh Lia Eden pada 28 Oktober 2008, tertulis “….Aku sudah menyatakan fatwa penghapusan agama Islam sekaligus fatwa penghapusan semua agama” kata Lia Eden dalam selebaran kertas yang ditujukan untuk Presiden SBY dan Polri.

Dalam selebaran itu juga ditulis, Lia meminta perlindungan kepada pihak kepolisian agar aman dari segala ancaman.

“Saya datang ke sini supaya dasar hukum diperkuat. Dia sudah melanggar pasal 156 a KUHP tentang penodaan agama. Ini karena tidak ada efek jera sehingga hukum tidak berjalan. Saya menuntut agar hukumannya lebih berat,” imbuhnya.

Abdurrahman datang ke Polda menggunakan jubah warna putih diikuti oleh sekitar 10 penginkutnya. Dalam kesempatan ini, dia juga mengancam akan mengerahkan pasukannya untuk menyerbu kediaman Lia Eden.

“800 orang mau datang ke Mahoni (kediaman Lia Eden),” ujarnya. sumber detiknews(anw/iy)